Rabu, 01 Mei 2013

Bukan kisahku

Disuatu sore, di cafe yang sejak lama menjadi saksi bisu perkenalan kita. Ya, aku mengenalmu tanpa sengaja. Hujan deras menghentikan sepeda motormu tepat didepan cafe tempatku biasa menghabiskan waktu membaca novel yang tak pernah bosanku baca. Bahkan aku menghapal beberapa bait dalam novel tersebut. Aku selalu menginginkan kisahku sama dengan semua ending dari novel-novel romance yang pernah ku baca selama ini.
Dan disitulah kamu, muncul dibalik pintu dengan bajumu yang setengah basah. Aku memperhatikanmu. Sambil menyeruput segelas cappucino yang mulai mendingin digenggamanku. Kau berjalan didepanku, senyum ringan tetapi menawan tersikap di bibir tipismu. Sebuah lekukanpun muncul di pipi mu yang memerah. Kau menoleh kearahku, pandangan itu, mata itu tak akan pernah aku lupakan! kau menorehkan sebuah senyuman hangat itu yang kubalas dengan senyuman dibalik gelasku.
Dan dengan kata Hay" aku mulai mengenalmu. Dion, nama yang belakangan ini ada di hati dan pikiranku. Semenjak ada dirinya aku merasakan getaran yang berberbeda. Aku merasakan sesuatu yang salah dalam diriku, namun aku tak ingin tau apa itu sebenarnya, yang ku tau aku mulai menyukai rasa rindu akan dirinya, Dion.
Semakin lama aku mengenalnya hatiku mulai mengerti tentang apa yang sebenarnya aku rasakan. Cinta, ya! itu dia. Aku sadar aku mulai mencintainya, ntah sejak kapan rasa itu muncul tapi hatiku seakan tak ambil pusing untuk selalu memikirkan itu. Aku hanya menikmati setiap detik bersamanya. Tertawa pada setiap candaannya,memperhatikan tingkah konyolnya, memahami perasaannya. Tuhan, aku jatuh cinta!
Seringku bertanya, apakah dia merasakan apa yang aku rasakan? Ntahlah! Tapi ku rasa dia nyaman berada didekat ku. Dia bahkan mau untuk meluangkan sedikit waktunya untuk mendengar curhatanku. Namun, dia tak kunjung mengucapkan kata-kata itu. Mengapa?? hatiku meronta, disaat aku benar-benar menantikan kata-kata tersebut keluar dari bibir tipisnya. Hanya 5 kata "mau ga kamu jadi pacarku?" Sesulit itukah? Aku lelah menanti.